Ini bisa jadi PR besar buat sebagian kita kita sangat tahu kalau kita hidup tidak sendiri. Kita sadar banyak orang yang hidup disekitar, tapi kita sering sekali gagap unutk urusan kepedulian. Boro-boro memberi sesuatu, untuk sekedar melihat dan mendengar keluh kesah mereka aja bawaannya mallee...z.
Untuk orang-orang terdekat (ortu, kakak, adek, sohib) aja kita sering lalai, apalagi dengan kondisi Irak yang semakin porak poranda, atau peristiwa-peristiwa lain yang memilukan yang mendebarkan dibelahan dunia lainnya terbayang aja mungkin enggak...
Saat ini orang-orang yang punya rasa peduli itu langka. Kehidupan yang modern serba instan bikin kita nggak peka. Kita dibuat nyaman mikirin urusan perut sendiri, dan mikirin nasib orang lain cuman jadi beban. Elo, Elo. Gua ya, Gua. IQ kita mungkin tinggi, tapi kalau enggak ada ortu atau guru yang mengarahkan, apa iya bisa bermanfaat? Kita mungkin termasuk 10 cewek tercantik sekampung halaman, tapi kalau jutek dan enggak pedulian sama orang, apa iya orang mau kenal?
Bisa Care 'n Share terhadap dan dengan oranglain bukan soal kemampuan tapi kemauan. Untuk bisa seperti itu semua orang pasti mampu, tapi sayangnya tidak semua orang mau. Padahal, itu merupakan Kartu as buat kita meraih kecantikan yang sebenarnya. Udah saatnya giliran kita yang mendengar dan semampunya memberikan jalan keluar untuk problem mereka. Jangan tunggu sampai mereka fed up, bosan habizzz jadi pendengar yang setiap timbal balik yang sepatutnya. Mereka kan juga manusia.
Buat sodara-sodara kita yang masih hidaup dalam kekurangan dan kelaparan, mereka yang masih hidup dalam kecemasan dan penindasan penjajahan. Seharusnya perasaan kita terusik, dan kita mau mulai berpikir. Apa yang kita bisa lakukan buat mereka? Penggalangan dana, mungkin. Penyampaian aspirasi ke pihak-pihak yang berwenang? Boleh juga dicoba, atau kalaupun semua itu dirasa sulit masa iya seuntai doa aja kita pelit.
Mumupung hayat masih dikandung badan dan selagi Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat, mendengar, merasakan, kenapa kita tidak gunakan untuk terus mengasah kepekaan? Mengapa kita tidak gunakan untuk meningkatkan level kepedulian? Dari yang terdekat dan mulai yag terkecil, hingga yang jauh dan sampai yang besar.
*Evi Annisasalim
Untuk orang-orang terdekat (ortu, kakak, adek, sohib) aja kita sering lalai, apalagi dengan kondisi Irak yang semakin porak poranda, atau peristiwa-peristiwa lain yang memilukan yang mendebarkan dibelahan dunia lainnya terbayang aja mungkin enggak...
Saat ini orang-orang yang punya rasa peduli itu langka. Kehidupan yang modern serba instan bikin kita nggak peka. Kita dibuat nyaman mikirin urusan perut sendiri, dan mikirin nasib orang lain cuman jadi beban. Elo, Elo. Gua ya, Gua. IQ kita mungkin tinggi, tapi kalau enggak ada ortu atau guru yang mengarahkan, apa iya bisa bermanfaat? Kita mungkin termasuk 10 cewek tercantik sekampung halaman, tapi kalau jutek dan enggak pedulian sama orang, apa iya orang mau kenal?
Bisa Care 'n Share terhadap dan dengan oranglain bukan soal kemampuan tapi kemauan. Untuk bisa seperti itu semua orang pasti mampu, tapi sayangnya tidak semua orang mau. Padahal, itu merupakan Kartu as buat kita meraih kecantikan yang sebenarnya. Udah saatnya giliran kita yang mendengar dan semampunya memberikan jalan keluar untuk problem mereka. Jangan tunggu sampai mereka fed up, bosan habizzz jadi pendengar yang setiap timbal balik yang sepatutnya. Mereka kan juga manusia.
Buat sodara-sodara kita yang masih hidaup dalam kekurangan dan kelaparan, mereka yang masih hidup dalam kecemasan dan penindasan penjajahan. Seharusnya perasaan kita terusik, dan kita mau mulai berpikir. Apa yang kita bisa lakukan buat mereka? Penggalangan dana, mungkin. Penyampaian aspirasi ke pihak-pihak yang berwenang? Boleh juga dicoba, atau kalaupun semua itu dirasa sulit masa iya seuntai doa aja kita pelit.
Mumupung hayat masih dikandung badan dan selagi Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat, mendengar, merasakan, kenapa kita tidak gunakan untuk terus mengasah kepekaan? Mengapa kita tidak gunakan untuk meningkatkan level kepedulian? Dari yang terdekat dan mulai yag terkecil, hingga yang jauh dan sampai yang besar.
*Evi Annisasalim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih yang sudah komentar, saya harap komentarnya yang baik, dan mengandung kata-kata yang positif, dan tidak mengandung kata-kata sara. DAN JANGAN MENJIPLAK, COPY-PASTE, MENIRU SETIAP POSTINGAN INI (Thanks are already comments, I hope the good comments, and contain positive words, and not contain offensive words. AND DO NOT COPY PASTE, ANY IMITATES THIS POST)