Tiap negara
memiliki tradisi berlebaran yang berbeda. China adalah salah satu yang
memiliki perpaduan unik pada perayaan Lebarannya.
Keunikan
itu disebabkan karena tradisi umat Muslim di China tidak lantas
terlepas dari akar budaya nenek moyang mereka. Memiliki akar budaya yang
kuat, terjadilah akulturasi antara kultur China dan Islam, sehingga
muncul warna tersendiri pada tradisi Islam di negeri Tirai Bambu ini.
Itu terlihat pada tiga perayaan besar terpenting bagi umat Islam di
China– Idul-Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Misalnya,
saat merayakan Idul Fitri umat Muslim China akan bersembahyang bersama
di sebuah area yang luas, pesta makan, bernyanyi, dan menari bersama.
Tak lupa mereka mengadakan upacara khusus untuk mengenang penduduk
Muslim pada masa Dinasti Qing.
Tradisi
perayaan Lebaran di daerah Xinjiang juga sangat meriah. Kaum pria
mengenakan jas dan kopiah putih, yang wanita memakai baju hangat dengan
kerudung setengah tertutup. Mereka akan berkumpul di suatu lapangan
besar untuk mengikuti bazaar, lalu bernyanyi dan berdansa.
Agama
Islam masuk ke China sekitar abad ke-10. Sama halnya seperti di
Indonesia, penyebaran Agama Islam dilakukan oleh para saudagar dari
Arab dan Persia melalui jalur perdagangan darat dan laut yang disebut
Jalan Sutera.
Orang
China yang pertama kali memeluk Islam adalah dari suku Hui Chi. Sejak
saat itu, pemeluk Islam di China kian bertambah banyak. Ketika Dinasti
Song bertahta, umat Muslim telah menguasai industri ekspor dan impor.
Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal pelayaran secara
konsisten dijabat orang Muslim.
Islam
telah berevolusi menjadi agama terbesar kedua di China. Populasi
Muslim di China diperkirakan terus naik, hingga kini terdapat sekitar
35 juta orang. Agama Islam di Cina berkembang dengan pesat, meskipun
negara itu menganut paham komunis.
Setengah
dari Muslim China berasal dari kelompok etnis Hui. Sisanya berasal
dari kelompok etnis yang berbeda di wilayah barat laut Cina, Xinjiang
dan Ningxia. Warisan kekayaannya dapat ditelusuri sejak para utusan
Muslim dan pedagang dari Persia menyebarkan agama ke wilayah ini antara
tahun 630 Masehi dan 751 Masehi, selama Dinasti Tang.
*Evi Annisasalim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih yang sudah komentar, saya harap komentarnya yang baik, dan mengandung kata-kata yang positif, dan tidak mengandung kata-kata sara. DAN JANGAN MENJIPLAK, COPY-PASTE, MENIRU SETIAP POSTINGAN INI (Thanks are already comments, I hope the good comments, and contain positive words, and not contain offensive words. AND DO NOT COPY PASTE, ANY IMITATES THIS POST)