Minggu, 14 Oktober 2012

Solusi Untuk Menghentikan Perang Tawuran Antar Pelajar Sekolah

 
                                                  
 
Hai blogers readers kali ini aku mau memberikan pelajaran tambahan atau memberikan masukan buat kalian atau teman kalian khususnya bagi para pelajar SMA-SMP yang sering Tawuran.


Enggak asing lagi, buat para pelajar yang sering denger kata tawuran. Miris sekali menyaksikannya dan masih ada di Negri sendiri Indonesia yang tawuran, padahal zaman sudah merdeka dan sejahtera. Hanya karena adu mulut hingga berlanjut adu jotos atau perang sungguhan sampai bawa-bawa samurai, kayu, celurit. Mendengar para Pelajar membawa senjata tajam seperti tidak pernah dibimbing atau disekolahkan. Padahal sudah banyak korbannya sampai ada yang meninggal dunia nauzubillah.. Terus sisi negatifnya nih : Ditangkap polisi, di marahin orang tua, bikin malu orang tua, nama baik tercoreng, yang pasti tuh dapet bonus luka bekas tawuran...
Sekolah elit atau orang tua yang kaya pun tidak menjamin si anak bisa taat, patuh hukum, belajar terus - menerus.

Disinilah faktor orangtua yang paling berperan untuk si anak agar tidak melakukan tindakan negatif seperti tawuran. Ketidak harmonisan dalam keluarga menjdadi beban si anak hingga broken home dan ingin melupakan masalah tersebut, atau pelarian kepada teman-teman seperti curhat. coba kalau temannya baik pasti dapat respon positif tapi kalau temannya kurang baik pasti bakal mempengaruhi kita... Orang tua harus bertindak tegas dan harus menjadi teman bagi si anak, hingga si anak bisa mengerti kemauan orangtua dan orangtua bisa mengerti kemauan si anak. Atau setidaknya orangtua harus memantau tugas yang diberikan sekolah, apalagi kalau si anak beranjak dewasa.. Meksi tawuran tidak dapat dicegah secara pasti, namun dapat diminimalisir dengan berbagai cara, berikut solusi untuk menghindarkan perang tawuran antar pelajar sekolah

-  Tips Agar Anak Menghindari Tawuran 


  1. Memberikan tambahan pelajaran Agama di sekolah. Karena dengan bekal inilah, pelajar dapat menahan godaan dan hawa nafsu selama berada di jalan.

2.Mengutamakan peran Guru sebagai Pendidik, bukan hanya Pengajar. Sebab mendidik dan mengajar meskipun serupa tapi tak sama. Di Sekolah, Guru lah yang berwenang untuk mengurusi dan mengawasi tingkah laku pelajar itu, sebagai ganti Orang Tua di rumah.

3. Membatasi ruang gerak pelajar dengan cara memberikan aktivitas yang bermanfaat, seperti Ekskul, Futsal atau Olah raga lainnya. Dengan begitu energi dari pelajar akan terkuras pada hal-hal yang positif.

  4. Mendampingi kepulangan pelajar hingga naik kendaraan, baik itu Bus, ataupun sepeda angkot.

  5.Memberikan giliran waktu pulang sekolah, agar tidak bentrok dengan sekolah lain. Sebagai contoh, saat itu kami selalu pulang sekolah diatas jam 3 sore, untuk menghindari bentrokan langsung dengan pelajar SMK yang kebanyakan pulang jam 1 siang.

-6.Memberlakukan kunjungan antar sekolah, baik itu yang dekat maupun yang berjauhan. Selain lebih mengenalkan antar siswa, juga dapat menjalin silaturahmi dengan baik antar sesama pelajar.

  7.Melakukan penyuluhan kepada seluruh pelajar di sekolah, agar tidak melakukan tawuran. Sebab bukan hanya merugikan pelajar itu sendiri, melainkan juga membuat nama baik sekolah menjadi tercemar.

  8.Melakukan tindakan yang tegas, seperti pemberian sanksi apabila ketahuan ada siswa dari sekolah kami yang tawuran. Contohnya dengan menghukum berjemur seharian di lapangan atau pun mencukur habis rambut siswa yang terlibat ketahuan. Maka pihak sekolah tidak segan-segan untuk mengeluarkan dari sekolah atau juga melaporkan ke polisi. Tindakan tegas ini sangat diperlukan, sebagai efek jera. Juga untuk mencegah terjadinya pengaruh alumni yang suka memanas-manasi juniornya untuk tawuran.

     Semoga Tips tadi dapat bermanfaat khususnya bagi para pelaku pelajar sekolah, harus tetap waspada. dan untuk si pelaku tawuran mudah-mudahan menjadi efek jera untuk kedepannya sehingga proses belajar mengajar disekolah Indonesia menjadi lebih baik dan dapat menjadi cerminan positif untuk yang lainnya.


*Evi Annisasalim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih yang sudah komentar, saya harap komentarnya yang baik, dan mengandung kata-kata yang positif, dan tidak mengandung kata-kata sara. DAN JANGAN MENJIPLAK, COPY-PASTE, MENIRU SETIAP POSTINGAN INI (Thanks are already comments, I hope the good comments, and contain positive words, and not contain offensive words. AND DO NOT COPY PASTE, ANY IMITATES THIS POST)